Flu Berkaitan dengan Peningkatan Risiko Stroke dan Arteri yang Pecah

Selasa, 12 Maret 2019 - 14:09 WIB
Flu Berkaitan dengan Peningkatan Risiko Stroke dan Arteri yang Pecah
Flu Berkaitan dengan Peningkatan Risiko Stroke dan Arteri yang Pecah
A A A
JAKARTA - Dua studi baru telah menemukan hubungan antara flu dan peningkatan risiko dua kondisi serius, yaitu stroke dan ruptur arteri leher. Kedua studi menggunakan database catatan pasien di negara bagian New York untuk memeriksa apakah memiliki gejala flu, seperti demam, batuk, sakit tubuh dan kelelahan dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke atau kondisi yang disebut cervical artery dissection (CAD).

Kondisi yang terakhir terjadi ketika ada robekan di salah satu arteri leher dan robekan ini memungkinkan darah bocor ke lapisan dinding arteri CAD sendiri terkait dengan peningkatan risiko stroke . Dalam studi pertama, para peneliti dari Vagelos College of Physicians and Surgeons dari Columbia University menganalisis data dari hampir 31.000 orang yang dirawat di rumah sakit karena stroke iskemik pada 2014.

Penelitian ini menemukan adanya gejala, seperti flu, meningkatkan kemungkinan keseluruhan mengalami stroke sekitar 40% selama 15 hari ke depan. (Baca juga: Vitamin D Bantu Kendalikan Penyakit Asma ).

Dalam studi kedua, para peneliti dari lembaga yang sama melihat data dari sekitar 3.800 orang yang memiliki CAD antara 2006 dan 2014. Para peneliti menemukan, sekitar 50 hingga 60% lebih mungkin memiliki penyakit seperti flu di bulan sebelum CAD mereka didiagnosis, dibandingkan dengan periode waktu yang sama pada tahun-tahun sebelum diagnosis CAD mereka.

"Temuan menunjukkan bahwa penyakit seperti flu memang dapat memicu diseksi (cervical artery)," kata pemimpin penelitian Madeleine Hunter, seorang mahasiswa kedokteran tahun kedua di College of Physicians and Surgeons seperti dilansir dari Livescience.

Studi tersebut mengamati penyakit mirip flu, bukan kasus flu yang dikonfirmasi, karena orang dengan flu sering tidak mendapatkan diagnosis secara resmi dikonfirmasi dengan tes laboratorium. Ini berarti bahwa, dalam sistem catatan kesehatan, ada lebih banyak kasus yang dilaporkan penyakit mirip flu daripada flu yang dikonfirmasi.

Studi sebelumnya juga telah menemukan hubungan antara flu dan peningkatan risiko mengembangkan masalah jantung, termasuk mengalami serangan jantung. Alasan untuk hubungan antara penyakit seperti flu dan stroke atau CAD tidak diketahui, dan harus diselidiki dalam penelitian selanjutnya. Risiko itu bisa terkait dengan peradangan pada tubuh yang disebabkan oleh flu, kata para peneliti.

Namun, penting untuk dicatat bahwa studi hanya menemukan hubungan antara gejala seperti flu dan stroke dan CAD, dan tidak dapat membuktikan bahwa flu menyebabkan kondisi ini.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4401 seconds (0.1#10.140)